Fadhlul Islam - Dahsyat dan Besarnya Dosa Bidah.

Karena sesungguhnya membunuh mereka itu ada pahala. Yaitu pahala di hari kiamat. Jadi yang memerangi orang-orang Khawarij dengan cara yang benar, dibimbing oleh pemerintah, seperti yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib dan pasukannya ketika membunuh orang-orang Khawarij, maka akan mendapatkan pahala.

 

Mengapa demikan? Karena orang-orang Khawarij ini mendatangkan mudharat yang sangat besar bagi kaum muslimin. Mereka tinggalkan penyembah-penyembah kuburan, namun memerangi orang-orang Islam.

 

Mereka membunuh orang-orang yang melakukan dosa besar. Ini semua akan mengacaukan keadaan suatu negara, dan negara yang kacau tidak mungkin akan bisa mudah melakukan dakwah dan mengajak orang berjihad, atau mengajak orang lain untuk masuk ke dalam agama Islam akibat kekacauan suatu negeri.

 

Sehingga di zaman Ali bin Abi Thalib tidak sama sewaktu di zaman Umar رضي الله عنه, dimana banyak negeri-begeri kafir masuk ke dalam Islam. Namun di zaman Ali bin Abi Thalib, meskipun berkuasa selama 5 tahun, namun sangat sedikit negeri-negeri kafir yang masuk ke dalam agama Islam. Ini disebabkan karena beliau sibuk dalam mengurusi orang-orang Khawarij.

 

Bahaya orang-orang Khawarij ini sangat besar. Sebab dengan sebab mereka inilah banyak mashlahat dunia dan akhirat yang menjadi terabaikan, tersingkirkan dan menjadi hilang. Karena pemerintah akan sibuk dengan orang-orang Khawarij yang berperang di dalam suatu negara.

 

Dan jika keadaan negara dalam keadaan kacau, maka bagaimana masyarakat bisa melakukan kegiatan sehari-hari, tidak mungkin ada pasar yang dapat berjalan lancar. Anak-anak tidak berani melakukan perjalanan ke sekolah, tidak ada da’i yang berani untuk ceramah, tidak berani orang-orang ke masjid. Sehingga urusan dunia dan akhirat terhambat dan kacau karena orang-orang Khawarij.

 

Ini menunjukka pahala orang-orang yang membunuh orang-orang Khawarij dengan cara yang syar’i.

Hadits ini adalah hadits Ali bin Abi Thalib yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Kemudian beliau menyebutkan disini, [لئن لقيتموهم لأقتلنهم قتل عاد], disini [لَئِ أدرَكْتُهم], dan ini adalah haditsnya Abu Sa’id Al Khudriy.

[يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية لئن أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد]

Haditsnya Abu Sa’id Al-Khudriy.

maksudnya adalah di dalam hadits yang lain disebutkan [لَئِن أدرَكْتُهم]. Ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Allahua’lam disini digabungkan antara 2 hadits yaitu hadits Ali bin Abi Thalib dan Abu Sa’id Al-Khudriy.

Di dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudriy, [لَئِن أدرَكْتُهم لَأقتُلنَّهم قَتْلَ عادٍ] seandainya bertemu dengan mereka, niscaya aku akan membunuh mereka sebagaimana membunuhnya kaum ‘Aad. Bagaimana terbunuhnya kaum ‘Aad? Yaitu secara keseluruhan. Artinya Nabi ﷺ akan membunuh mereka semuanya tanpa tersisa sedikitpun sebagaimana kaum ‘Aad terbunuh semuanya dan tidak disisakan oleh Allah سبحانه وتعالى. Ini menunjukkan ancaman Nabi ﷺ terhadap orang-orang Khawarij, sampai-sampai beliau ﷺ berniat membunuh mereka secara keseluruhan tanpa sisa.

Apakah ucapan Nabi ﷺ di atas pernah beliau ﷺ ucapkan kepada pelaku dosa besar? [أينما لقيتموهم فاقتلوهم لئن أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد] Apakah ucapan seperti ini pernah beliau ﷺ ucapkan kepada pelaku dosa besar lainnya? Tidak pernah.

Ini menunjukkan dahsyat dan besarnya dosa bid’ah. Khususnya dosa bid’ah Khawarij. Sampai-sampai Nabi ﷺ mengancam mereka dengan ancaman seperti ini.(*)