Tarbiyah Nabawi - Bergembira Menyambut Ramadhan sebagai Bukti Keimanan

- Kamis, 9 Maret 2023 | 08:36 WIB
Nasri Bukhari
Nasri Bukhari

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

PortalAMANAH.com -- Bergembira terhadap kedatangan tamu dapat dipengaruhi oleh dua hal, yakni kemuliaan tamu yang datang dan faham bagaimana cara menghormati kedatangan tamu agung itu

Mengapa kita memperlakukan Ramadhan secara spesial,? Karena dia adalah tamu agung. Bulan mulia karena dimuliakan oleh Allah dan diperlakukan kemulianannya dalam wujud mengikuti sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam (SAW).

Demikianlah seorang muslim hendaknya harus memiliki perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Bergembira karena Ramadhan merupakan karunia dari Allah kepada orang yang beriman.

Baca Juga: Wasathiyyah di Masjid

Orang beriman harus bergembira atas turunnya ajaran Islam dengan RahmatNya, sebagaimana dalam firmanNya
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

"Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS.Yunus;58)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa "Dengan adanya hidayah dan agama yang hak ini yang datang kepada mereka, hendaklah mereka bergembira, karena hal itu merupakan sesuatu yang lebih patut untuk mereka gembirakan."

Baca Juga: Kisah Rasulullah 13 - Tanda Kerasulullan di Punggung Muhammad

Allah telah menurunkan hidayah dengan Islam sebagai agama yang hak ini. Di antara rahmat dari agama ini adalah Ramadhan. Bulan yang memilik begitu banyak kemuliaan serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan bagi yang menyikapi dengan berbagai amalan.

Berkat Rahmat dari Allah Ta'ala Ramadhan diturunkanNya, sehingga Ramadhan pun dikenal sebagai bulan Rahmat. Maka orang yang menyambut kedatangan pun akan mendapatkan RahmatNya

Pada ayat tersebut di atas terdapat kata yang mengatakaan {هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}

Artinya "Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan. (Yunus: 58).

Baca Juga: Kitab Ilaamul Muwaqqiin 8 - Saksi dan Berdalil

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Renungan Ramadhan 14 -- Amalan Raga dan Jiwa

Sabtu, 1 April 2023 | 09:31 WIB

Renungan Ramadhan 10 - Puasa dan Kesehatan

Sabtu, 1 April 2023 | 08:55 WIB

Telaah - Tidak Shalat Lail, Sebaiknya Diam !

Sabtu, 1 April 2023 | 08:44 WIB

Telaah - Shalat Itu Persoalan Rasa

Jumat, 31 Maret 2023 | 10:02 WIB

Renungan Ramadhan 9 - Jaminan Mutu Ramadhan

Jumat, 31 Maret 2023 | 09:00 WIB

Kebangkrutan SVB dan Perbankan Nasional

Kamis, 30 Maret 2023 | 15:52 WIB

Renungan Ramadhan 8 - Belajar Menjadi Manusia Utuh

Kamis, 30 Maret 2023 | 09:00 WIB

Renungan Ramadhan 7 - Amalan Hati

Rabu, 29 Maret 2023 | 09:00 WIB

Tarbiyah Nabawi - Dahsyatnya Efek Ramadhan

Selasa, 28 Maret 2023 | 14:15 WIB

Renungan Ramadhan 6 - Ramadhan di Afrika

Selasa, 28 Maret 2023 | 09:00 WIB

Renungan Ramadhan 5 - Nikmat Sejati

Senin, 27 Maret 2023 | 09:00 WIB

Renungan Ramadhan 4 - Makrifatullah Inti Ibadah

Minggu, 26 Maret 2023 | 09:00 WIB

Renungan Ramadhan 3 - Iman, Ilmu dan Amal

Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:00 WIB

Tarbiyah Nabawi - Menjadi Manusia Termulia

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:06 WIB

Renungan Ramadhan 2 - Syukur Nikmat Ramadhan

Jumat, 24 Maret 2023 | 09:00 WIB

Renungan Ramadhan 1 - Memuliakan Ramadhan

Kamis, 23 Maret 2023 | 21:17 WIB
X