Oleh Bachtiar Aras, Trainer Life Revolution
PortalAMANAH.com -- Zakat merupakan ibadah maaliyyah ijtima'iyyah yang memiliki posisi penting, strategis dan menentukan, baik dari sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat.
Karena zakat adalah bagian dari rukun Islam, sehingga allahuyarham KH Ali Yafie dalam bukunya "Menggagas Fiqh Sosial", menyatakan bahwa keberadaan zakat merupakan bagian mutlak dari ke-Islaman seseorang.
Al Qur'an banyak menjelaskan, kesediaan berzakat dipandang sebagai indikator utama ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam. Selain itu, zakat juga merupakan ciri utama mukmin yang akan mendapatkan rahmat, kebahagiaan hidup dan pertolongan Allah Swt.
Kesediaan berzakat dipandang pula sebagai orang yang selalu berkeinginan untuk membersihkan diri dan jiwanya dari berbagai sifat buruk misalnya bakhil, egois dan tamak, sekaligus berkeinginan untuk selalu membersihkan, menyucikan dan mengembangkan harta yang dimilikinya.
Sebaliknya, ajaran Islam memberikan peringatan bahkan ancaman yang keras bagi orang yang enggan mengeluarkan zakat. Di akhirat kelak, harta benda yang hanya ditumpuk tanpa dikeluarkan zakatnya, akan dirubah menjadi azab bagi pemiliknya.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur'an surah At-Taubah : 34-35, "……... Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka. "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".
Sementara tak dapat dipungkiri, dalam kehidupan dunia sekarang ini, tidak sedikit orang yang enggan untuk berzakat mulai dari zakat maal, zakat profesi bahkan ada yang menolak untuk menunaikan zakat fitrah.
Orang seperti ini kata Rasulullah, hartanya akan dihancurkan sehancur-hancurnya. Yang paling berbahaya lagi, jika keengganan ini memasyarakat, Allah SWT akan menurunkan berbagai azab. Atas dasar itu, sahabat Abdullah bin Mas'ud mengeluarkan statement yang cukup "ekstrem" bahwa orang-orang yang beriman diperintahkan untuk menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Barangsiapa yang tidak berzakat, tidak ada shalat baginya.
Rasulullah Saw pernah menghukum Tsa'labah yang enggan berzakat dengan isolasi yang berkepanjangan. Tak ada seorang sahabat pun yang mau berhubungan dengannnya maski hanya sekadar bertegur sapa. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq bertekad memerangi orang-orang yang mau shalat tetapi enggan berzakat.
Ketegasan sikap ini menunjukkan bahwa perbuatan meninggalkan zakat adalah suatu kedurhakaan, dan bila hal ini dibiarkan, maka akan memunculkan berbagai tindak kemaksiatan yang lain. Contoh yang sangat konkret adalah sinyalemen Rasulullah, jika orang-orang miskin dan fuqara ini tidak diupayakan untuk ditolong dan dibiarkan berada dalam kemiskinan dan kefakiran maka "hampir semua kefakiran itu menuju kekafiran".
Mengapa kewajiban menunaikan zakat itu demikian tegas dan mutlak disyariatkan ? Karena di dalam ajaran Islam ini terkandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan agung, baik yang berkaitan dengan muzakki, mustahik, harta benda yang dikeluarkan zakatnya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Bagi pihak muzakki hikmah dan manfaatnya adalah sebagai wujud keimanan kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq mulia dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta yang dimiliki.
Sebagaimana dipahami, keimanan seseorang dapat diukur dengan melihat sejauh mana kesadaran dan cara pandang mereka terhadap harta. Jika harta dianggap hal yang sangat vital dalam hidup, maka jangan heran masih banyak orang yang sangat takut hartanya berkurang karena diinfakkan.
Artikel Terkait
Life Revolution - Puasa Menumbuhkan Kepekaan Sosial
Life Revolution - Jauhkan Kemunafikan Terhadap Harta
Life Revolution - Tegar di Tengah Arus Demoralisasi
Life Revolution - Lunturnya Amal Kebajikan