Oleh: H. Idris Parakkasi, Konsultan EKBIS Syariah
PortalAMANAH.com -- Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia di antara bulan lainnya yang diberikan Allah kepada manusia dan alam semesta sebagai karunia dan nikmat Allah swt.
Khusus orang muslim yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, Ramadhan adalah momentum yang sangat agung dan indah dalam mengelola diri dari berbagai instrumen ibadah untuk menuai buah terbaik yaitu taqwa.
Taqwa adalah bekal terbaik, pakaian dan standar hidup yang mulia dalam menghadapi dan mengelola kehidupan dunia yang lebih indah, aman, sejahtera, adil dan bermartabat dalam menuai kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Ramadhan bukan hanya sekedar momentum memperbaiki nilai spiritual individu dan secara kolektif umat Muslim, tetapi lebih dari itu momentum Ramadhan memberikan efek yang luas pada wilayah sosial ekonomi secara makro yang berdampak pada meningkatnya agregat perekonomian.
Ada beberapa indikator mikro dan makro yang dapat dilihat pada bulan Ramadhan antara lain;
Pertama; Tingkat konsumsi yang meningkat dari berbagai sektor seperti, pangan, sandang, papan dan jasa. Hal ini akan mendorong peningkatan tingkat produksi yang akan menggerakkan sektor riil dan investasi
Kedua; Transaksi ekonomi meningkat dari berbagai level strata ekonomi sehingga perputaran uang, barang dan jasa sangat meningkat
Ketiga; Tingkat kesalehan sosial ekonomi masyarakat muslim meningkat yang mendorong pergerakan ekonomi yang lebih dinamis
Keempat; Adanya kewajiban zakat dan motivasi berbagi terhadap kekayaan melalui instrumen sedekah/infaq akan mendorong distribusi kekayaan dari orang mampu kepada orang kurang mampu sehingga akan terjadi keseimbangan ekonomi secara adil yang berdampak terhadap daya beli masyarakat bawah.
Kelima; Adanya transformasi sosial ekonomi secara massif dari kota ke desa atau sebaliknya sehingga terjadi terjadi arus uang, barang dan jasa yang mendorong konektifitas pertumbuhan ekonomi secara bersama dan berkelanjutan.
Keenam, Ramadhan bersifat global yang mendorong hubungan spiritual, emosional dan transaksi dan perdagangan global meningkat tajam sehingga konektifitas sosial ekonomi cenderung tanpa batas.
Ketujuh, Ramadhan bukan hanya dinikmati kaum Muslimin tetapi juga tentunya kalangan non muslim dimana mereka disamping merasakan suasana aman, transaksi ekonomi meningkat baik barang maupun jasa sehingga produksi mudah terserap di pasar.
Artikel Terkait
Ekbis Syariah - Bangun Peradaban Ekonomi Umat Berbasis Masjid
Ekbis Syariah - Hijrah: Momentum Mewujudkan Peradaban Ekonomi Islam
Ekbis Syariah - Memaknai Kemerdekaan dalam Perspektif Syariah
Ekbis Syariah - Bagaimana Berbisnis Syariah
Ekbis Syariah - Literasi dan Inklusi Ekonomi Dan Keuangan Syariah Perlu “Lompatan Baru”