Ekbis Syariah - Kemiskinan dalam Perspektif Islam

- Senin, 22 Mei 2023 | 08:33 WIB
Idris Parakasi
Idris Parakasi


Oleh: H. Idris Parakkasi, Konsultan EKBIS Syariah

PortalAMANAH.com -- Kemiskinan adalah kondisi dan fenomena seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan secara berkesinambungan.

Secara fitrah dan manusiawi tidak ada manusia, masyarakat ataupun negara menghendaki kehidupan yang miskin. Seyogiyanya manusia mengharapkan kehidupan yang berkecukupan bahkan kalau bisa hidup kaya raya.

Namun realitasnya tidak semua manusia, masyarakat, ataupun negara memperoleh kondisi ideal tersebut. Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan dengan skenario pesimistis bahwa tingkat kemiskinan pada 2022 berpotensi melonjak menjadi 10,81 persen, setara 29,3 juta penduduk miskin.

Jika dihitung dari besaran Garis Kemiskinan (GK) Rp 535.547 per kapita per bulan, maka pengeluaran masyarakat kurang dari Rp 17.851 per hari masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Ini artinya, warga negara Indonesia dengan penghasilan di bawah Rp 535.547 per kapita masuk kategori tidak mampu alias miskin.

Dikutip dari laporan Bank Dunia bertajuk 'East Asia and The Pacific Economic Update October 2022: Reforms for Recovery', garis kemiskinan ekstrim secara internasional menjadi USD 2,15 atau Rp 32.752 per orang per hari (asumsi kurs rupiah 15.200 per dolar AS.

Sebelumnya, garis kemiskinan ekstrem internasional ditentukan dengan penghasilan di level USD 1,90 atau sekitar Rp 28.900 per orang per hari. Hal itu artinya apabila penghasilan seseorang hanya mencapai sekitar Rp 32.000 per hari, maka orang tersebut dikategorikan dalam kondisi miskin.

Selain itu, Bank Dunia juga mengubah batas penghasilan kelas menengah ke bawah (lower middle income class) menjadi USD 3,65 (Rp 55.600) per orang per hari, naik dari USD 3,20.

Adapun batas penghasilan kelas menengah ke atas (upper middle income class) yang naik dari USD 5,50 kini menjadi USD 6,85 (Rp 104.351) per orang per hari.

Kemiskinan dapat menyebabkan terjadinya kekufuran, lemahnya sumber daya manusia, rendahnya nilai-nilai moral, lemahnya kepercayaan diri serta meningkatnya tindak kriminalitas yang berpotensi merusak peradaban hidup manusia yang hakiki.

Apa penyebab terjadinya kemiskinan? Ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang menjadi miskin antara lain;

Pertama, Rasa malas. Sifat malas merupakan penyakit mental bagi seseorang untuk menggunakan potensi dirinya, sehingga tidak mampu menggunakan sumber daya internal diri dan lingkungan untuk mencapai kehidupan yang layak. Penyakit ini biasanya lahir dan dipengaruhi dari kebiasaan hidup, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.

Kedua, kekikiran orang kaya. Orang-orang kaya semakin menumpuk kekayaannya tanpa batas dengan tidak berpikir untuk berbagi dengan orang lemah/miskin. Mereka memandang rendah orang miskin, dianggap sebagai musuh serta beban masyarakat dan negara.

Ketiga, Kerakusan pengusaha. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam, merusak keseimbangan alam sehingga menimbulkan banyak kerusakan dan bencana alam. Hal ini akan berdampak pada daya dukung alam semakin lemah untuk memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat.

Keempat. Kebijakan yang keliru. Negara memiliki posisi strategis untuk membangun keadilan dan kemakmuran bersama bagi seluruh rakyat. Kebijakan yang banyak memihak kepada oligarki atau pemilik modal akan semakin mendorong akumulasi kekayaan pada kelompok oligarki atau pemodal, sehingga akan menyebabkan meningkatnya kesenjangan ekonomi yang berpotensi meningkatkan jumlah kemiskinan

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Renungan Ramadhan 11 -- Ramadhan Produktif

Sabtu, 27 Mei 2023 | 20:37 WIB

Inspirasi - Launching Buku Pertama

Rabu, 24 Mei 2023 | 20:19 WIB

Inspirasi - Munzalan Mubarakan

Senin, 22 Mei 2023 | 09:43 WIB

Yusuf Al Qardhawi Tentang Hadits 73 Golongan

Senin, 22 Mei 2023 | 09:07 WIB

Refleksi Kehidupan - Hasil Pendidikan Ramadhan

Sabtu, 20 Mei 2023 | 16:33 WIB

Inspirasi - Legitimasi dan Syiar

Jumat, 12 Mei 2023 | 08:01 WIB

Manhaj - Esensi dan Eksistensi Al Insan

Sabtu, 29 April 2023 | 16:28 WIB
X