Menuju Pemikiran Islam Masa Depan, Sebuah Tawaran

- Senin, 22 Mei 2023 | 08:47 WIB
Ahmad M Sewang
Ahmad M Sewang

Oleh : Prof Dr Ahmad M. Sewang MA, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

PortalAMANAH.com -- Berikut sejumlah poin penawaran pemikiran penulis bagi Islam masa depan.

1. Inklusifisme dan Menjauhi Sektarinisme, serta Berani Menembus Batas.

Di perguruan tinggi maju yang saya saksikan, seperti di Leiden University atau Universtas Hasanuddin mulai berpikir universal. Pikiran dari mana pun diperkenalkan atas relevan, seperti Plato dan Ibn Khaldun, tanpa ada sekat-sekat paham.

Demikian pula di Unversitas Hasanuddin, saya kenal karena beberapa kali dipakai menguji. Sebaliknya ada yang melarang membaca buku walau sesama muslim, karena beda aliran, misalnya.

Saya pernah dilarang mengutip pendapat Tabatabai karena beliau berpaham Syiah. Saya juga pernah dilarang mengutif pendapat Firanda yang berpaham Wahabi. Bagi saya pendapat dari aliran mana pun bisa dikutip asal relevan.

Sebenarnya Iman Syafii pernah memperkenal pandangan tembus batas, yaitu,

والله لا ابالى ان يظهر الحق بلسانى او بلسان خصممى

"Demi Allah, saya tak peduli, apakah kebenaran itu keluar dari lisanku atau lisan orang lain".

Imam Syafii berpendapat bahwa Islam sangat adaftif dalam masalah kebudayaan yang sangat tergantung pada waktu dan tempat. Karena itu Imam Syafii, mengubah fatwanya setelah pindah dari Bagdad ke Mesir. Sehingga ada fatwanya disebut gaulil qadim (pendapat lama) ketika di Mesir diubah menjadi qaul jadid (pendapat baru).

Beliau juga menfatwakan bahwa jika terjadi transaksi dua orang harus berada dalam satu ruangan dan saling menyaksikan. Andai beliau masih hidup sampai sekarang dan berada di Makassar akan menyaksikan orang melakukan transaksi lewat internet dengan memakai HP.

Andai kata Imam Safii hadir di Makassar saat ini, pasti akan memperbaharui fatwanya dengan qaul Makassary, yaitu transaksi lewat HP.

Di sinilah keidah usul berbunyi:

تغير الأحكام بتغير المكان و الزمان.

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ibaad ar-Rahman. Bag 4

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:25 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 3

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:22 WIB

Ibaad Ar-Rahman. Bag. 2

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:19 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 1

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:16 WIB

Kemerdekaan dan Maqashid as-Syariah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:13 WIB

American Hispanic Muslim

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:09 WIB

Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:05 WIB

As-Sholatu al-Ibtahimiyah dan Bangsa Besar itu

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:02 WIB

Mengharap Hanya kepada Allah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:55 WIB

Kalkulasi kehidupan

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:47 WIB

Alergi Perubahan itu Bentuk Arogansi

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:44 WIB

Pilih 10 Ribu Baru atau 100 Ribu Lama

Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:54 WIB

Kalkulasi kehidupan

Rabu, 2 Agustus 2023 | 05:27 WIB

Musibah dan Kehidupan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:17 WIB

Menjaga Silaturrahim Umat

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:14 WIB

Esensi Hijrah itu Perubahan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:10 WIB

Peradaban Islam - Musibah dan Ketaqwaan Sosial

Rabu, 26 Juli 2023 | 04:00 WIB

Merawat Spirit Hijrah, Menuju Semangat Perubahan

Jumat, 21 Juli 2023 | 13:15 WIB

Bisnis, Sunnah Rasul yang Terabaikan

Jumat, 14 Juli 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X