Yusuf Al Qardhawi Tentang Hadits 73 Golongan

- Senin, 22 Mei 2023 | 09:07 WIB
Ahmad M Sewang
Ahmad M Sewang

Oleh : Prof Dr Ahmad M. Sewang MA, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

PortalAMANAH.com -- Setelah menulis riwayat matan hadits perpecahan umat 73 golongan. Hadits ini dari Abu Huraerah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tarmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hubban dan Hakim, berbunyi:
يقول : وتفرق اليهود على إحدى و سبعين فرقة، وتفرقت النصارى على إحدى او اثنين و سبعين فرقة وتفرقت امتى على ثلاث وسبعين فرقة

"Nabi bersabda, orang Yahudi berpecah tujuh puluh satu golongan dan orang Nasara berpecah tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, sedang umatku berpecah tujuh puluh tiga golongan". Selanjutnya dikatakan, "Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan."

Kemudian Syekh Yusuf al Qardhawi menganalisanya:

1. Hadits ini masih dipertanyakan kesahihannya, sebab tidak mungkin Nabi menyampaikan sesuatu yang nantinya akan memunculkan saling klaim bahwa golongannyalah yang selamat masuk surga.

Sekalipun kitab Al-Sahihaen tidak mencakup sengaja hadis sahih, tetapi keduanya tidak pernah meninggalkan satu pun masalah penting. Pasti disebut di dalamnya walaupun hanya satu hadis.

2. Sebagian riwayat hadis tersebut tidak menyebutkan semua golongan akan masuk neraka kecuali satu, tetapi hanya menyebutkan perpecahan dan jumlah golongan yang muncul. Di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Turmuzi, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan al-Hakim.

3. Walau hadis ini dinyatakan hasan sahih oleh Turmuzi, tetapi seorang perawinya, yaitu al-Laits dinyatakan tidak Siqat (terpercaya). Oleh karena itu, al-Salamah Ibn al-Wazir melemahkan hadis ini secara keseluruhan, khusus tambahannya. Karena hadis tersebut akan mengakibatkan saling menyesatkan dan saling saling mengafirkan kalangan umat Islam.

Tulisan al Qardhawi ini bisa lebih diperdalam pada buku:
الصحوة الإسلامية بين الاختلاف المشروع والتففرق المذموم

Problema ini secara khusus membahas tentang fanatisme. Menurut al-Qardawi seseorang hanya bisa berpihak sepenuhnya kepada Allah dan hanya kepada kebenaran jika ia dapat membebaskan diri dari sikap fanatisme terhadap pendapat pribadi, seseorang, mazhab, dan golongan.

Dengan kata lain, ia tidak mengikat dirinya kecuali dengan dalil kebenaran.

Jika dilihatnya adanya dalil kebenaran yang menguatkan maka ia segera mengikutinya, sekalipun bertentangan dengan mazhab yang dianutnya atau perkataan seorang imam yang dikaguminya atau golongan yang diikutinya.

Sebab, kebenaran lebih berhak untuk diikuti daripada pendapat si Zaid dan si Umar. Allah tidak memerintahkan kita beribadah mengikuti perkataan seseorang ulama atau imam tertentu, tetapi Allah memerintahkan kita agar beribadah sesuai dengan apa yang terdapat di dalam kitab-Nya sunah Nabi-Nya, “Katakanlah: Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Fanatisme terhadap Pendapat Pribadi, التعصب للرأى الصخصى
Seorang harus melepaskan dirinya dari fanatisme pada pendapat sendiri. Sebab, orang yang tidak dapat melepaskan dirinya dari pendapatnya sendiri dan senantiasa mempertahankan pendapatnya itu sekalipun tahu hahwa lemah argumentasinya. Ia hanya menangkan kehendak hawa nafsu dan melecehkan orang lain dan takut dituduh kurang luas wawasannya. Semoga Allah meridai Imam Syafii yang berkata,
والله ان يظهر الحق من لسانى او لسان صخصي
“Demi Allah, aku tidak peduli, apakah kebenaran itu nampak melalui lidahku ataukah melalui lidah orang lain”

Fanatisme termasuk salah satu indikasi kagum terhadap diri sendiri dan mengikuti hawa nafsu. Sedang kedua sikap ini termasuk “penghancur” (muhlikat) yang paling berbahaya.

Seorang yang fanatik seperti hidup sendirian dalam rumah yang terbuat dari kaca. Kemana saja pergi di dalam rumah itu, ia tidak melihat kecuali dirinya. Demikian pula keadaan seseorang yang fanatik.

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ibaad ar-Rahman. Bag 4

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:25 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 3

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:22 WIB

Ibaad Ar-Rahman. Bag. 2

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:19 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 1

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:16 WIB

Kemerdekaan dan Maqashid as-Syariah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:13 WIB

American Hispanic Muslim

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:09 WIB

Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:05 WIB

As-Sholatu al-Ibtahimiyah dan Bangsa Besar itu

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:02 WIB

Mengharap Hanya kepada Allah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:55 WIB

Kalkulasi kehidupan

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:47 WIB

Alergi Perubahan itu Bentuk Arogansi

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:44 WIB

Pilih 10 Ribu Baru atau 100 Ribu Lama

Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:54 WIB

Kalkulasi kehidupan

Rabu, 2 Agustus 2023 | 05:27 WIB

Musibah dan Kehidupan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:17 WIB

Menjaga Silaturrahim Umat

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:14 WIB

Esensi Hijrah itu Perubahan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:10 WIB

Peradaban Islam - Musibah dan Ketaqwaan Sosial

Rabu, 26 Juli 2023 | 04:00 WIB

Merawat Spirit Hijrah, Menuju Semangat Perubahan

Jumat, 21 Juli 2023 | 13:15 WIB

Bisnis, Sunnah Rasul yang Terabaikan

Jumat, 14 Juli 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X