Pilih 10 Ribu Baru atau 100 Ribu Lama

- Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:54 WIB

Oleh: Kusnandar Putra, S.Pd., M.Sos.

PortalAMANAH.com -- Di sebuah buku, ada pertanyaan menarik, katanya, Kalau Anda diberi 2 jenis uang. Pertama uang Rp10.000 baru. Kedua, yang Rp100.000 lama. Pilih mana dari keduanya?

Tentu bagi orang yang paham nilai uang, dia akan pilih uang kedua. Namun, bagi orang yang tak paham nilai uang, anggap seperti anak kecil, mungkin dia akan memilih pertama karena penampilannya bagus, masih baru.

Apa pelajarannya? Dalam hidup kita, kadang manusia pun melihat manusia lain sebagaimana dia memandang 2 jenis uang tadi. Ada yang melihat manusia dari penampilannya semata dalam bergaul, yang hidupnya hedon, barangnya branded itu yang ditemani bersahabat tanpa harus mengetahui aqidah, adab, dan akhlaknya.

Namun, ada juga manusia yang lebih prioritas memandang aqidah, akhlak seseorang dalam pergaulan.

Kalau Anda, di posisi mana? Pertemanan adalah sesuatu yang sangat berharga. Salah berteman, bisa berimbas pada kesalahan pemikiran, aqidah, akhlak, dan berbagai persoalan sosial lainnya.

Hari ini, kita melihat beberapa orang dalam bergaul terlalu lepas. Dalam artian tidak selektif. Parahnya, yang dijadikan standar adalah penampilan zhohir semata. Yang penting branded barangnya, hedon hidupnya, itu menjadi kriteria teman.

Dalam Islam, hal seperti ini tidak tepat. Seorang muslim dan muslimah harus tepat dalam bergaul. Ada nilai yang harus diperhatikan. Seperti nilai aqidah di diri teman, bagaimana akhlaknya, apa rekam jejaknya.

Ingat, Allah azza wajalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).”
(QS. At Taubah: 119)

Lihat, ini merupakan perintah Allah agar bersahabat dengan kawan yang punya nilai jujur.

Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ibaad ar-Rahman. Bag 4

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:25 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 3

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:22 WIB

Ibaad Ar-Rahman. Bag. 2

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:19 WIB

Ibaad ar-Rahman. Bag 1

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:16 WIB

Kemerdekaan dan Maqashid as-Syariah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:13 WIB

American Hispanic Muslim

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:09 WIB

Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:05 WIB

As-Sholatu al-Ibtahimiyah dan Bangsa Besar itu

Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:02 WIB

Mengharap Hanya kepada Allah

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:55 WIB

Kalkulasi kehidupan

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:47 WIB

Alergi Perubahan itu Bentuk Arogansi

Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:44 WIB

Pilih 10 Ribu Baru atau 100 Ribu Lama

Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:54 WIB

Kalkulasi kehidupan

Rabu, 2 Agustus 2023 | 05:27 WIB

Musibah dan Kehidupan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:17 WIB

Menjaga Silaturrahim Umat

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:14 WIB

Esensi Hijrah itu Perubahan

Sabtu, 29 Juli 2023 | 19:10 WIB

Peradaban Islam - Musibah dan Ketaqwaan Sosial

Rabu, 26 Juli 2023 | 04:00 WIB

Merawat Spirit Hijrah, Menuju Semangat Perubahan

Jumat, 21 Juli 2023 | 13:15 WIB

Bisnis, Sunnah Rasul yang Terabaikan

Jumat, 14 Juli 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X