■ Oleh : Rahim Mayau, Pimpinan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia dan Sekretaris Majelis Pakar PW PARMUSI Sulsel
PortalAMANAH.com -- “ Taman Surga “ adalah nama tanah wakaf pertama Pesantren Lorong Raudhah Indonesia.
Disebut Taman Surga karena sejak penyerahan dari wakif kepada Pesantren Lorong Raudhah Indonesia, tanah wakaf ini langsung menjadi Pusat Belajar Mengajar Alqur’an, mulai anak-anak, remaja, dan ibu-ibu.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut majelis dzikir sebagai taman surga, "Jika kalian melewati taman surga maka berhentilah. Mereka bertanya, 'Apakah taman surga itu?' Beliau menjawab, 'Halaqoh dzikir (majelis Ilmu).” (Riwayat At-Tirmidzi).
Baca Juga: Ketika Kyai Belajar dari Tuna Netra
Taman Surga, halaqah Qur’an dan ilmu Pesantren Lorong Raudhah Indonesia terus mengundang berkah.
Berkah sumur bor, walau pun tanah wakaf Pesantren Lorong Raudhah Indonesia masih berupa tanah kosong, tapi majelis Qur’an sudah berjalan semarak menghadirkan Taman Surga.
Tentu air adalah kebutuhan vital untuk beraktivitas. Alhamdulillah wakaf sumur bor hadir mengiringi kebutuhan kegiatan.
Berkah penerangan, rencana aktivitas malam hari di lokasi wakaf pun terjawab, dengan hadirnya wakaf penerangan, alokasi waktu belajar bertambah dan memberi kesempatan bagi yang tidak punya waktu di siang hari untuk belajar di malam hari.
Baca Juga: Memaknai Haji Mabrur dalam Hidup
Berkah hujan, tenda plastik dengan penopang bambu tempat santri kelompok anak-anak belajar dengan beralaskan baliho bekas, rubuh karena hujan yang cukup lebat.
Alhamdulillah, hari itu juga mendapat bantuan untuk mendirikan sanggar belajar yang jauh lebih baik dari tenda sebelumnya.
Berkah hadirnya santri bapak-bapak, idealnya pesantren memiliki masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan ummat.
Baca Juga: LP2M UIM Gelar Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah. Kerjasama Dikti Diikuti 55 Lektor Kepala
Alhamdulillah ada organisasi Bulan Sabit merah yang mewakafkan bangunan masjid dan ada pula santri bapak-bapak yang siap mewakafkan tanahnya. Allahu Akbar, Masjid Hubbul Qur’an hadir menopang aktivitas keummatan.
Berkah Nyamuk enggan mengganggu, selama perjalanan majelis Alqur’an bapak-bapak di tanah wakaf, belajar dengan beratapkan langit berhias bintang dan bulan, menggunakan bangku dan meja rakitan dari bahan bekas, serta batang pohon.
Artikel Terkait
Inspirasi - Menumpang di Atas Doa
Inspirasi - Menyegerakan Wakaf
Inspirasi - Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi
Inspirasi - Sanggar Cinta Al Quran
Inspirasi - Jalan Hidayah Pejuang Lorong