■ Oleh : Prof. Veni Hadju, Akademisi Unhas
PortalAMANAH.com -- Ada yang pulang dari masjid dengan wajah yang tampak suram. Orang ini baru saja melakukan suatu ibadah yang besar, shalat berjamaah di mesjid.
Berangkat ke mesjid sebelum adzan, shalat dua rakaat sebelum duduk di mesjid. Melaksanakan shalat sunnah setelah adzan dan seterusnya shalat wajib dengan khusyuk dan ditutup dzikir sesudah shalat.
Orang ini seharusnya bergembira dan berbahagia dengan nikmat ibadah yang dimudahkan Allah untuknya. Namun kadang ada yang lupa bahagia.
Baca Juga: Adpertisi Kembali Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Pangkep
Hidup ini pada dasarnya menghendaki hati yang bahagia. Bahagia terpancar pada wajah dan sikap seseorang.
Bahagia harus ditampakkan dengan wajah yang senantiasa berseri-seri. Bahagia adalah kesehatan hati yang nantinya berdampak ke fisik.
Sebagai ibadah harian, shalat seharusnya memberi kebahagian yang akan menjaga kesehatan hati dan fisik ini.
Baca Juga: Tadabbur QS Al-Baqarah Ayat 211-212. Kufur Nikmat
Apalagi kehadiran kita di mesjid yang bertemu dengan jamaah yang juga dalam keadaan bahagia.akan berdampak positif terhadap tubuh kita.
Allah telah mempertegas dalam kitab-Nya yang mulia bahwa shalat adalah ibadah yang paling utama dibanding ibadah lainnya.
Oleh karena itu, perhatian kita kepada ibadah ini harus terus ditingkatkan. Orang beriman harus menomorsatukan shalat.
Baca Juga: Fadeli Luran Si Pengagas Organisasi Remaja Masjid di Makassar
Seorang pria harus berjamaah di mesjid dan membiasakan diri untuk senang menunggu waktu shalat dan berlama-lama di mesjid.
Maha Benar Allah atas firman-Nya: Wa aqimishshalaata, innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaai walmunkar, waladzikrullaahi akbar. Wallaahu ya'lamu maa tashna'uun (QS Al-Ankabuut 29:45).
Artikel Terkait
Pesan Dakwah - Negeri Akhirat
Pesan Dakwah - Kita akan Pulang
Pesan Dakwah - Keluarga Miskin
Pesan Dakwah - Telah Pergi
Pesan Dakwah - Bahagia Berkurban