Oleh : Ahmad M. Sewang, Ketua IMMIN
PortalAMANAH.com -- Lisana sidqin fil akhirin adalah penggalan doa Nabi Ibrahim a.s. yang diabadikan dalam QS Syuara, 84,
وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84)
Ya Allah, jadikanlah aku jadi perbincangan positif pada generasi sesudahku.
Kira-kira sekitar 900 tahun lewat seorang ulama besar merespon doa Ibrahim alaihi sallam di atas dengan menghabiskan seluruh hidupnya untuk memberikan bimbingan spritual kepada kaum muslimin.
Baca Juga: Spirit Tahajud - Mengamalkan Ajaran Ikhlas Beramal
Ia mempelajari dan tenggelam ke dalam renungan ruhani dan melahirkan satu karya besar yang mencoba menggabungkan tasawuf dan fikih.
Ulama itu bernama Imam al-Gazali dan karya besarnya dikenang orang, Ihya Ulum al-Din. Dia sudah meninggalkan planet bumi ini sekitar 900 tahun lalu, tetapi namanya masih tetap dikenang dan tulisannya masih dibaca jutaan umat manusia yang ingin memperoleh bimbingan ruhani jalan menuju Tuhan.
Al-Gazali telah meninggalkan لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ kenangan indah bagi generasi sepeninggalnya sekaligus jadi amal jariah setiap dibaca siapa pun.
Artikel Terkait
Khazanah Sejarah - Muhammadiyah-NU Duduk Bersama
Khazanah Sejarah - Muhammadiyah-NU Duduk Bersama
Khazanah Sejarah - Rekonstestualisasi Makna Ummiy Dinisbatkan pada Rasulullah. Bag 1
Khazanah Sejarah - Rekonstestualisasi Makna Ummiy Dinisbatkan pada Rasulullah. Bag 2
Khazanah Sejarah - Perspektif Historis, Muhammadiyah sebagai Gerakan Pencerahan