Guru Menulis - Badminton, Kebanggaan dan Hikmahnya

- Senin, 27 Juni 2022 | 12:23 WIB
Ridhayani
Ridhayani

Oleh : Ridhayani Triastuti, Guru di Sekolah Islam Terpadu Al Insyirah Makassar

PortalAMANAH.com -- Olahraga bulu tangkis mulai hadir di Indonesia pada 1930. Kemudian, pada 1933, berdiri organisasi bulu tangkis Indonesia Bataviase badminton Bond dan Bataviase badminton League. Keduanya kemudian bergabung menjadi satu organisasi bulu tangkis yang bersahabat.

Perkembangan bulu tangkis yang kian pesat menginisiasi berdirinya organisasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Masyarat Indonesia mengetahui, Indonesia adalah negara yang prestasi bulu tangkisnya cukup disegani oleh negara-negara lain.

Indonesia kerap melahirkan atlet-atlet besar yang berprestasi di tingkat internasional, sukses mengharumkan nama Indonesia. Sebut diantaranya mulai dari Rudi Hartono, Susi Susanti dan Taufik Hidayat. 

Masyarakat di semua kalangan sangat menyukai bulu tangkis. Saya termasuk salah satu badminton lovers Indonesia sejak tahun 2021.

Kecintaan dimulai ketika atlet bulu tangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade, Tokyo, ketika indonesia merayakan kemerdekaan yang ke 76 pada 2021.

Eforia kemenangan itu menyadarkan saya sebagai badminton lovers Indonesia. Saya sangat bangga dengan kesuksesan ini sekaligus menjadi catatan sejarah baru bagi Indonesia, pertama kalinya ganda putri bulu tangkis Indonesia meraih mendali emas.

Dan kita patut memberi apresiasi perjuangan para atlet-atlet kebanggan Indonesia kita memberikan banyak prestasi yang sangat luar biasa dan dikenal sampai Internasional.

Dari olahraga bulu tangkis banyak hikma yang bisa kita petik Dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah, karena para atlet kita tidak terlahir sempurna dan tidak akan selalu memenangkan pertandingan tersebut.

Begitupun dengan hidup tidak selamannya apa yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang baik. Kita juga akan merasakan kegagalan dalam hidup.

Menerima kenyataan, belajar dari pengalaman dan membentuk pribadi yang semakin baik.

Hikma yang kedua yaitu untuk semua perkaran  yang akan dilakukan kita harus mempersiapkan diri. Baik berupa tubuh yang fit, mental yang prima maupun kemampuan dan strategi yang oke.

Dengan persiapan yang terbaik akan membuahkan pertandingan dengan perform yang terbaik untuk hasil yang baik pula.■

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

UIM Tuan Rumah Rakornas IMABI Se-Indonesia 2023

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:21 WIB

Mahasiswa UIM Siap Sukseskan Program Kampus Mengajar

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:17 WIB

UIM Kembali Hadirkan Presiden CECF

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:03 WIB

KKMI Makassar Bimtek IKM Madrasah

Selasa, 7 Februari 2023 | 08:34 WIB

Kunjungi UIM, Kalla Motivasi jadi Kampus Diminati

Rabu, 1 Februari 2023 | 09:30 WIB

Satu Abad NU, UIM Gelar Zikir dan Istigosah

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:54 WIB

6 Mahasiswa UIM Wakili Sulsel di Porseni NU

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:47 WIB

Strategi Kemandirian Pesantren. Bag 2

Kamis, 10 November 2022 | 13:32 WIB

Menuju Kemandirian Pesantren. Bag 1

Kamis, 10 November 2022 | 11:57 WIB
X