Guru Menulis - Strategi Penanganan Masalah Anak Didik SD

- Selasa, 28 Juni 2022 | 07:25 WIB
Safna
Safna

Oleh : Safna Basri, Guru Sekolah Islam Terpadu Al Insyirah Makassar

PortalAMANAH.com -- Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) sebagai tahapan proses pengembangan kemampuan untuk anak melalui pengembangan potensi diri dengan belajar secara aktif.

Didukung oleh motivasi kepada anak untuk hadirkan dorongan dalam diri dan adanya suasana yang memberikan kemudahan (kondusif) bagi perkembangan diri anak didik secara optimal, sehingga siap untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Pada anak usia SD biasanya anak berada pada fase mereka sedang berkembang secara signifikan. Pada masa ini, anak juga mempunyai dorongan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta masih menyenangi permainan.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Titip 4 Hal pada Wisudawan Unismuh Makassar

Namun, dalam masa ini mereka juga sudah mengalami permasalahan yang perlu diperhatikan. Secara garis besar, permasalahan yang dialami anak dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis, perkembangan sosial serta kesulitan belajar.

Permasalahan yang sering dijumpai pada anak di Sekolah Dasar seperti kidal, hiperaktif, gangguan perkembangan bahasa, gangguan konsentrasi, emosional, tingkah laku yang agresif serta kesulitan belajar.

Permasalahan tersebut perlu diperhatikan karena jika tidak ditangani maka dapat menghambat proses perkembangan anak secara optimal. Sehingga peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam penanganan anak yang bermasalah.

Baca Juga: WR III UIM Aklamasi Pimpin Pagar Nusa Sulsel. Ini Rencananya

Secara umum, penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;

Pertama, identifikasi kasus yakni upaya dalam memperkirakan masalah yang sedang dialami anak. Kedua, identifikasi masalah yakni upaya mengetahui inti permasalahan anak.

Ketiga, diagnosis yakni mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah anak. Keempat, prognosis yakni merumuskan allternatif upaya bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan anak.

Baca Juga: Membumikan Quran di Perkotaan

Kelima, treatment merupakan upaya pemberian bantuan terhadap permasalahan anak. Keenam, tindak lanjut dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

UIM Tuan Rumah Rakornas IMABI Se-Indonesia 2023

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:21 WIB

Mahasiswa UIM Siap Sukseskan Program Kampus Mengajar

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:17 WIB

UIM Kembali Hadirkan Presiden CECF

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:03 WIB

KKMI Makassar Bimtek IKM Madrasah

Selasa, 7 Februari 2023 | 08:34 WIB

Kunjungi UIM, Kalla Motivasi jadi Kampus Diminati

Rabu, 1 Februari 2023 | 09:30 WIB

Satu Abad NU, UIM Gelar Zikir dan Istigosah

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:54 WIB

6 Mahasiswa UIM Wakili Sulsel di Porseni NU

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:47 WIB

Strategi Kemandirian Pesantren. Bag 2

Kamis, 10 November 2022 | 13:32 WIB

Menuju Kemandirian Pesantren. Bag 1

Kamis, 10 November 2022 | 11:57 WIB
X