Membangun Kolaborasi, Jejaring, dan Sinergitas antar Pondok Pesantren

- Jumat, 11 November 2022 | 05:05 WIB
Pondok pesantren mahasiswa
Pondok pesantren mahasiswa

Oleh: KH. Fadhlullah Turmudzi, Ketua ASPENDIF

PortalAMANAH.com -- pesantren merupakan salah satu entitas dari lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang keberadaannya terus menjadi fenomena menarik. Hal ini disebabkan karena pesantren telah berusia lama namun dapat terus eksis di tengah arus perubahan pendidikan Nasional.

Disamping itu sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren dianggap sebagai indigenous, bahkan sub kultur yang mempunyai kekhasan tersendiri, baik dari nilai, budaya, kurikulum, kepemimpinan maupun manajemen yang berbeda dibandingkan dengan lembaga pendidikan Islam yang lain.

Dinamika perkembangan pesantren telah melahirkan berbagai inovasi dan pembaharuan pesantren, baik dari metode, kurikulum, fungsi atau peran dan manajemen, sehingga dapat terus eksis dalam berbagai situasi dan kondisi.

Baca Juga: Menuju Kemandirian Pesantren. Bag 1

Pembaharuan tersebut sebagai upaya kritis dan kreatif menjawab tantangan internal dan perubahan eksternal di masyarakat. Secara internal keberadaan SDM internal pesantren yang semakin beragam dan kebutuhan pesantren sendiri untuk terus berkembang memungkinkan adanya pembaharuan.

Sedangkan secara eksternal perubahan masyarakat yang semakin cepat juga mempengaruhi pembaharuan pesantren agar peran sebagai lembaga sosial yang diembannya dapat optimal.

Selain hal tersebut, faktor ketersediaan dana/biaya akan sangat menunjang proses pembaharuan pesantren tersebut terjadi. Namun demikian, pembaharuan di pesantren tersebut tetap ditentukan oleh Kiai sebagai pusat kepemimpinan sebagaimana ciri sub kultur.

Baca Juga: Strategi Kemandirian Pesantren. Bag 2

Ayumardi Azra mensinyalir bahwa kemampuan pesantren menempatkan dan menyesuaikan dirinya pada situasi dan kondisi perubahan tersebut yang menjadikan lembaga ini tetap survive dari waktu ke waktu.

Kondisi ini yang tidak ditemukan pada lembaga pendidikan tradisional sejenis di belahan dunia Islam yang lain.

Senada dengan hal ini Taufik Abdullah juga menyatakan bahwa dunia pesantren telah mengalami perubahan, baik sebagai akibat dari dinamika internal maupun sebagai penetrasi dari “dunia luar”.

Kemampuan ini tentu saja bukan tanpa sebab, melainkan karena adanya kepemimpinan Kiai yang sangat kuat di dalam kelembagaan pesantren.

Kepemimpinan Kiai demikian ini dilandasi dari sifat kepribadian Kiai yang menunjukkan karakter pribadi yang kuat. Pengalaman jatuh bangun mendirikan pesantren dari bawah menjadikan Kiai dapat memiliki keunggulan kepribadian. Keunggulan ini menjadikan Kiai lahir sebagai pemimpin yang kharismatik. 

Halaman:

Editor: Firmansyah Lafiri

Tags

Terkini

UIM Tuan Rumah Rakornas IMABI Se-Indonesia 2023

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:21 WIB

Mahasiswa UIM Siap Sukseskan Program Kampus Mengajar

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:17 WIB

UIM Kembali Hadirkan Presiden CECF

Minggu, 26 Februari 2023 | 18:03 WIB

KKMI Makassar Bimtek IKM Madrasah

Selasa, 7 Februari 2023 | 08:34 WIB

Kunjungi UIM, Kalla Motivasi jadi Kampus Diminati

Rabu, 1 Februari 2023 | 09:30 WIB

Satu Abad NU, UIM Gelar Zikir dan Istigosah

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:54 WIB

6 Mahasiswa UIM Wakili Sulsel di Porseni NU

Jumat, 27 Januari 2023 | 08:47 WIB

Strategi Kemandirian Pesantren. Bag 2

Kamis, 10 November 2022 | 13:32 WIB

Menuju Kemandirian Pesantren. Bag 1

Kamis, 10 November 2022 | 11:57 WIB
X