PortalAMANAH.com -- Akan tetapi, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai Orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan makananku ini."
Salah seorang Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun tertinggal yang layak datang kepadamu, kecuali anak muda yang paling kecil di antara kami. Ia berada di tempat perbekalan rombongan."
Buhaira menggeleng-geleng kepala, "Kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama kalian!."
Orang-orang Quraisy merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Lata dan Uzza, adalah aib dari kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."
Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukkannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju kepada Muhammad dengan seksama. Dari hasil pengamatannya itulah, Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian."
Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terimakasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan mereka untuk beristirahat.
Namun, Buhaira tidak membiarkan Muhammad pergi. Diajaknya anak itu untuk duduk dan bicara. "Hai anak muda," panggil Buhaira, "dengan menyebut nama Lata dan Uzza, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya."
Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apa pun kepadaku sambil menyebut nama Lata dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya."
Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku."
Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan."
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
Saran Buhaira kepada Abu Thalib
Buhaira menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad, tentang tidur Muhammad, tentang postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya.
Muhammad menjawab semua itu dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Buhaira melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian di antara kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.
Artikel Terkait
Kisah Rasulullah 10 - Kelahiran Rasulullah Muhammad
Kisah Rasulullah 12 - Pembelahan Dada Muhammad
Kisah Rasulullah 13 - Tanda Kerasulullan di Punggung Muhammad
Kisah Rasulullah 14 -- Bertemu Kakek dan Ibunda
Kisah Rasulullah 15 - Kemudian Kakeknya Abdul Muthalib Wafat