◼️ Oleh : Rusnia, A.Ma, Guru MI Terpadu YAA Bunayya Hidayatullah Makassar
PortalAMANAH.com -- Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia.
Dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan.(Tuhfatul Ahwadzi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan pada Jabir bin Sulaim agar tidak meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Setiap kebaikan hendaklah dilakukan, baik itu ucapan maupun perbuatan.
Kebaikan apa pun jangan diremehkan. Kebaikan itu adalah bagian dari berbuat ihsan. Allah mencintai orang-orang muhsin (yang berbuat baik)
Senyuman sebagai seorang pendidik atau guru yang mereka berikan tak hanya baik untuk kesehatan baginya bahkan sebenarnya juga dapat membuat orang di sekitarnya merasakan kebahagiaan yang terpancar dari wajah, serta mencerahkan suasana.
Bagian otak yang bertugas dalam mengontrol ekspresi wajah merupakan bagian dari area respons otomatis tak sadar. Itulah sebabnya, kita seringkali tak sadar saat ikut tersenyum saat melihat seseorang tersenyum.
Tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim telah diajarkan oleh Nabi kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria “ HR Muslim
Berkut ini beberapa kiat sederhana bagi pendidik dan orangtua untuk bisa membiasakan melakukan ‘senyum’.
Pertama, Mulailah melakukan senyuman yang tulus kepada anak dan anak didik tanpa harus mengingat kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu
Kedua, Ketahuilah bahwasannya senyum itu cerminan kebersihan hati. Hati yang bersih bebas dari penyakit jiwa, seperti syirik, sombong dan ujub.
Ketiga, Niatkan sebagai ibadah lillahi Ta’ala
Keempat, Membahagiakan orang lain terhitung pahala.
Artikel Terkait
Senyum Petani Binaan BMH Sukses Panen Tomat
Senyum Hafidz, Miliki Alquran Sendiri Bantuan BMH
Senyum