PortalAMANAH.com -- Rujukan: Kitab Shahih Al-Adabil Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah
Lanjutan Bab. 5 Berbicara Lemah Lembut kepada Orang Tua
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ : وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ ، قَالَ : لا تَمْتَنِعْ مِنْ شَيْءٍ أَحَبَّاهُ
Dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya rahimahumallaah, beliau berkata tentang firman Allah 'azza wa jalla, "Dan rendahkanlah dirimu kepada kedua orangtuamu karena sayang." (Al-Isra: 24) maknanya: "Janganlah kamu enggan melakukan sesuatu yang disukai oleh kedua orangtuamu."
Bab. 7 Membalas Kebaikan Kedua Orang Tua
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لا يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ، إِلا أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Seorang anak tidak akan sanggup membalas kebaikan orangtuanya, kecuali bila orangtuanya seorang budak lalu ia membelinya dan memerdekakanya."
Dari Abu Burdah rahimahullah, bahwa beliau melihat Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma dan seorang laki-laki dari Yaman sedang thawaf di Ka'bah, orang itu sambil menggendong ibunya di belakang punggungnya seraya berkata,
"Sesungguhnya aku di hadapan ibuku ibarat unta yang penurut. Sekiranya unta itu mengejutkan penunggangnya, maka aku tidak mengejutkan."