PortalAMANAH.com -- Kita ini terlalu banyak meminta, menuntut sehingga lupa bahwa sudah terlalu banyak pemberian Allah SWT dan nikmat yg membuat kita bisa bersyukur, bahagia dan berlapang dada.
Penjelasan Ibnu Qayyim alJauzi dlm kitab 'Thariq al Hijratain' bahwa hakikat syukur itu mengakui nikmat Sang Pemberi Kenikmatan (Allah SWT) dengan penuh ketundukan dan kecintaan kepadaNya.
Mereka yang diberi kelancaran rezeki dan harta berlimpah itu akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur bila tidak diiringi keridhoan.
Baca Juga: Survei Indopol, Mayoritas Nahdliyin Pilih Mahfud Jadi Capres NU
Apalagi mereka yang berpenghasilan sedikit dan pas-pasan tidak akan mampu bersyukur tanpa kepatuhan, keridhoan dan rasa cinta di hati mereka.
Syukur merupakan akhlak mulia, yang muncul karena adanya rasa kecintaan dan keridhaan terhadap Allah ta’ala, Sang Pemberi Nikmat.
Syukur itu dari bahasa Arab dengan kata dasar 'syakara' yang merupakan lawan dari kata 'kafara' (menutup) atau tidak mau mensyukuri nikmat Allah SWT.
Baca Juga: Refleksi Kehidupan - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Makna kata dasar syukur di atas dapat kita pahami bahwa rasa syukur itu menuntut pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan dan pengamalan/ pemanfaatan nikmat tersebut melalui anggota tubuh.
Sehingga akhirnya, makna ini sangat terkait dengan istilah kata 'yasykur', 'syakir' maupun 'syakur'. Apa perbedaan ketiganya?
Kata 'yasykur' (bentuk fi’il mudhari'/kegiatan yang terus menerus dilakukan) bermakna upaya sungguh-sungguh untuk mensyukuri nikmat Allah (walau sesekali khilaf dan lupa) namun tetap mengupayakannya.
Baca Juga: Pembangunan SDM Ala Khalifah Umar
Adapun 'syakir' itu tingkatannya lebih tinggi dari 'yasykur', karena derajat 'syakir' itu orang yang sudah memposisikan dirinya dalam keadaan bersyukur.
Adapun 'syakur' adalah capaian derajat tertinggi. Hal ini apabila telah menyadari dan sangat mensyukuri nikmat Allah dimana rasa ini telah mendarah daging, bersyukur pula atas cobaan kesultan dariNya.
Artikel Terkait
Kuliah Dhuha - Ar Rahman
Kuliah Dhuha - Haji Mabrur
Kuliah Dhuha - Usia Berkah
Kuliah Dhuha - Pohon
Kuliah Dhuha - Mengaku Salah