PortalAMANAH.com -- Bid’ah adalah setiap keyakinan, ataupun perkataan serta perbuatan dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala yang tidak ada contoh dan juga dalil yang mendukung pensyari’atannya dari Rasul ﷺ dan para sahabatnya radhiyallahu Ta'ala 'anhum.
Maka sudah selayaknya seorang muslim mencintai siapa pun yang mengamalkan dan mendakwahkan sunnah, dan bukannya mencintai orang-orang yang telah mengamalkan dan mendakwahkan bid'ah, apalagi sebagai tokoh dari ahlul bid'ah itu sendiri.
Fudhail bin ’Iyaadh رحمه الله berkata, "Barangsiapa yang mencintai ahlul bid’ah, niscaya Allah Ta'ala akan menggugurkan amalannya dan akan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya" (Al-Ibanah al-Kubra II/459 no. 440)
Imam Ahmad رحمه الله ditanya, أيؤجر الرجل على بُغض من خالف حديث رسول الله ﷺ ؟
"Apakah seseorang mendapatkan pahala atas kebenciannya terhadap siapa saja yang menyelisihi hadits Rasulullah ﷺ ?". Maka beliau menjawab : إي والله "Ya, demi Allah" (I’laamul Muwaqqi’iin IV/166)
الرَّجُلُ يَصُومُ وَيُصَلِّي وَيَعْتَكِفُ أَحَبُّ إلَيْك أَوْ يَتَكَلَّمُ فِي أَهْلِ الْبِدَعِ ؟ فَقَالَ : إذَا صامَ وَصَلَّى وَاعْتَكَفَ فَإِنَّمَا هُوَ لِنَفْسِهِ وَإِذَا تَكَلَّمَ فِي أَهْلِ الْبِدَعِ فَإِنَّمَا هُوَ لِلْمُسْلِمِينَ هَذَا أَفْضَلُ
"Apakah orang yang berpuasa, shalat dan i’tikaf lebih baik, atau orang yang berbicara tentang (kejelekan) ahlul bid’ah ?" Lantas beliau pun berkata : "Apabila ia berpuasa, shalat dan juga i’tikaf, maka manfaatnya hanyalah untuk dirinya sendiri. Tapi apabila ia bicara tentang (kejelekan) ahlul bid’ah, maka manfaatnya untuk kaum muslimin, ini lebih baik" (Majmu’ul Fataawa 28/231)
Imam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata :
ﻓﺴﺎﺩ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻇﺎﻫﺮ ﻟﻌﺎﻣﺔ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﺃﻣﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻈﻬﺮ ﻓﺴﺎﺩﻫﻢ ﻟﻜﻞ ﺷﺨﺺ
"Kerusakan Yahudi dan Nasrani jelas bagi keumuman kaum Muslimin, sedangkan ahlul bid'ah, kerusakan mereka itu tidak (senantiasa dapat) diketahui oleh setiap orang" (Majmuu' Al-Fataawa 28/232)
Syaikh Shalih Fauzan حفظه الله berkata :
لا شك أن البدعة شر من المعصية، وخطر المبتدع أشد على الناس من خطر العاصى
"Tidak diragukan bahwa bid’ah itu lebih buruk dibandingkan maksiat, dan bahaya ahlul bid’ah itu lebih besar dibandingkan bahaya orang yg berbuat maksiat" (Kitab Al-Ajwibatul Mufiidah hal 27)
Rasul صلى الله عليه و سلم bersabda, "Jauhilah segala perkara baru (di dalam agama ini), karena sesungguhnya setiap perkara baru (di dalam agama ini) adalah bid’ah, & setiap bid’ah adalah sesat" (HR. Abu Dawud no. 4607, dan at-Tirmidzi no. 2678, Ibnu Majah no. 43, Ahmad IV/126, Ibnu Hibban no. 102, & al-Hakim I/95-97, lihat Irwaa-ul Ghaliil VIII/107 no. 2455, hadits dari 'Irbaadh bin Saariyah)