■ Oleh : Prof Ahmad M. Sewang MA, Ketua Umum DPP IMMIM
PortalAMANAH.com -- Prof. Dr. K.H. Nasruddin Umar MA salah seorang ulama dari Sulawusi Selatan yang berkiprah di tingkat Nasional. Pernah dipercaya menjadi wakil menteri Agama RI di era Presiden SBY, sekarang diberi amanah sebagai Imam Besar Masjid Negara, Istiqlal, Jakarta.
Dalam mencapai prestasi semacam itu tidaklah instan atau dengan sim salabin, melainkan harus didahului ikhtiar yang sungguh-sungguh sejak dari awal.
Generasi ke depan harus mengetahui bahwa untuk berprestasi tidak datang dengan tiba-tiba melainkan harus dari awal mempersiapkan diri atau seperti kata hujjatul Islam, Iman al-Gazali,
Baca Juga: IPIM Undang Rektor UIM Kunjungi Amerika Program IVLP
"Jika ingin meraih bahagia, tidak sedikit rintangan yang akan dihadapi: panjang jalan akan tempuh, tinggi gunung akan didaki, serta dalam ngarai akan diturungi."
Sekali lagi, jika ingin menjadi manusia besar, maka kebesaran itu harus dibangun sejak dari awal. Satu di antaranya dengan menjadi kutu buku sejak masih anak-anak. Kebiasaan membaca buku sejak awal akan membekas dalam meniti karier sampai di hari tua.
Nasaruddin Umar msaat masih kuliah termasuk kutu buku, baik buku kuning lewat pengajian di Masjid Taqwa Jalan Irian yang dipimpin oleh almarhum K.H Muhammad Nur atau pun buku putih, yaitu buku-buku yang tertulis dalam bahasa Indonesia seperti surat kabar.
Baca Juga: Agama, Spiritulitas dan Humanitas
Ia pernah berkata dalam suatu percakapan bahwa biasa membaca lima buah koran dalam sehari. Modalnya sebagai kutu buku sejak mahasiswa itulah yang membuatnya memiliki wawasan luas dari rata-rata teman sesamanya mahasiswa.
Selain itu, apa yang pernah dibaca akan terekam dalam pikiran dan sewaktu-waktu akan bisa direproduksi.
Di antara kelebihan Nasaruddin Umar adalah kecerdasannya dalam membangun komunikasi sehingga dia lebih mudah mendapatkan banyak teman dan memperoleh bea siswa untuk studi atau riset keluar negeri.
Baca Juga: Tafsir Al Fatihah 1:2 - Alhamdulillah Bukan Sekadar Syukur
Studi atau riset di luar negeri tentu akan semakin menambah khazanah pengetahuan dan memperkaya pengalaman, terutama ketika berinter-aksi berbagai macam ilmuwan. Mungkin itu sebabnya kariernya dengan cepat melecit hingga sekarang.
Artikel Terkait
Bhulugul Maram - Mengingatkan Imam Dalam Shalat
Imam Syafi’i dan Islam Wasathiyah
Bhulugul Maram - Adzan Hak Muadzin Dan Iqamah Hak Imam
Begini Cara Menghapus Dosa Ghibah Menurut Imam AlGhazali
Pesanten Lorong Raudhah Silaturahim ke Ponpes Tahfizhul Quran Al Imam Al Jazari Takalar